“Martabat hiji bangsa bisa diukur tina budayana.” (Martabat suatu bangsa
dapat diukur dari budayanya.), itulah penggalan kalimat yang saya dapati dari
Alm. Abah Haji. Asep Sunandar Sunarya dalam sebuah pergelaran wayang golek yang
beliau sampaikan melalui sosok si Cepot. Dari penggalan kalimat tersebut saya
menyimpulkan bahwa setiap individu harus menjunjung tinggi nilai-nilai dan
norma budayanya masing-masing. Setiap suku bangsa di dunia sangatlah pasti
memiliki kebudayaan masing-masing, sehingga dapat melahirkan peradaban
tiap-tiap bangsa. Bahasa merupakan akar atau cikal bakal dari sebuah kebudayaan.
Adapun pengartian kebudayaan
yang saya fahami adalah ide atau gagasan yang terdapat dalam sistem pengetahuan
manusia dan dapat diterima dan diterapkan dalam kehidupan masyarakatnya. Dalam
pengertian tersebut, kebudayaan dapat digambarkan dalam tiga wujud kebudayaan
yaitu; pikiran, komunikasi, dan material. Pikiran didasarkan sebagai satu
kompleks dari berbagai ide, nilai-nilai, norma, peraturan, dsb. Sementara
komunikasi tergambar dalam sebuah aktivitas dan tindakan berpola manusia dalam
masyarakatnya. Sedangkan wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya
disebut material.
Kebudayaan mempunyai
beberapa tahap, yang disebut tahap kebudayan. Tahap kebudayan tersebut antara
lain:
ü Mitis,
yaitu tahap yang melahirkan sistem religi. Dalam tahap ini muncul-lah mitos dalam suatu masyarakat.
ü Ontologis,
yaitu tahap yang melahirkan sistem filsafat, sehingga dalam tahap ini muncul
ilmu pengetahuan yang berkembang di masyarakat.
ü Fungsional,
yaitu menghasilkan manusia pemilih, sehingga manusia akan memilih antara tahap
mitis atau ontologis atau bahkan menyatukan keduanya untuk diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat.
Dari beberapa pernyataan
diatas dapat disimpulkan bahwa, kebudayaan memiliki beberapa karakter, yaitu;
kebudayaan dapat dipelajari, dapat diwariskan, selalu berubah (dinamis), milik
bersama (dalam kehidupan sosial masyarakat), suatu inegritas (saling berhubungan),
dan dapat disesuaikan (sesuai perkembangan zaman). Untuk itu setiap elemen
bangsa sangat diharuskan mencintai, menjunjung tinggi, dan bangga akan
kebudayaannya masing-masing agar martabat bangsa yang berbudaya akan terlihat
dimata bangsa lain. Selain daripada itu, setiap bangsa pun harus menghargai kebudayaan bangsa lainnya, sehingga dapat
tercipta kedamaian dan kebersatuan didalam perbedaan dan keberagaman.